Sunday, March 28, 2010

Everybody falls sometimes
Gotta find the strength to rise
From the ashes and make a new beginning
Anyone can feel the ache
You think it’s more than you can take
But you are stronger, stronger than you know
Don’t you give up now
The sun will soon be shining
You gotta face the clouds
To find the silver lining

I’ve seen dreams that move the mountains
Hope that doesn’t ever end
Even when the sky is falling
And I’ve seen miracles just happen
Silent prayers get answered
Broken hearts become brand new
That’s what faith can do

It doesn’t matter what you’ve heard
Impossible is not a word
It’s just a reason for someone not to try
Everybody’s scared to death
When they decide to take that step
Out on the water
It’ll be alright
Life is so much more
Than just what your eyes are seeing
You will find your way
If you keep believing

I’ve seen dreams that move the mountains
Hope that doesn’t ever end
Even when the sky is falling
And I’ve seen miracles just happen
Silent prayers get answered
Broken hearts become brand new
That’s what faith can do

Overcome the odds
You do have a chance
(That’s what faith can do)
When the world says you can’t
It’ll tell you that you can!

I’ve seen dreams that move the mountains
Hope that doesn’t ever end
Even when the sky is falling
And I’ve seen miracles just happen
Silent prayers get answered
Broken hearts become brand new
That’s what faith can do
Even if you fall sometimes
You will have the strength to rise

01 What Faith Can Do

01 What Faith Can Do

01 What Faith Can Do

01 What Faith Can Do

Sunday, March 7, 2010


HAL TENTANG KEHIDUPAN
Hidup ini penuh perjuangan.
Hidup tanpa perjuangan adalah sama dengan mati.
Dalam hidup selalu ada masalah karena hal inilah yang menghiasi setiap kehidupan manusia.


Tanpa adanya masalah,manusia tidak akan pernah bisa dewasa.
Manusia terkadang menyalahartikan masalah,karena mereka kira masalah itu adalah hal yang merugikan.


Masalah itu sebenarnya kita yang menentukan apakah masalah itu mau diselesaikan atau diperpanjang?
Masalah juga dapat melatih tingkat kesabaran dan keputusaan seseorang.
Jika orang cepat marah atau putus asa berarti dia tidak terlatih untuk hidup di tengah masalah dan berarti dia belum siap untuk dewasa.
Seperti saya,saya selalu merasa bahwa saya kurang sabar dalam menghadapi masalah,maka dari itu saya suka marah.
Tapi saya yakin saya dapat mengubah hal itu.


Tapi perubahan adalah sesuatu yang sangat susah.
Perubahan harus diawali dengan kemauan yang keras.
Tanpa unsur itu,perubahan tidak akan terjadi.
Perubahan diawali dengan perkataan dan perkataan dihasilkan oleh lidah.
Lidah adalah sesuatu yang sangat sulit dijinakkan.
Lidah yang menjinakkan segalaya,tapi lidah tidak dapat dijinakkan.
Lidah adalah musuh utama kita dan lidah adalah sesuatu yang harus dijinakkan.
Untuk menjinakkan lidah butuh usaha.

Usaha sendiri adalah upayah seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai sesuatu.
Tanpa usaha,sesuatu itu yidak akan pernah terjadi.

Wednesday, March 3, 2010



Sebutir nasi buat si pencuri
cerpen Agus Noor
INI hari baik buat mencuri. Ia sudah menghitung tanggal, membaca sifat dan watak hari pasaran serta weton-nya. Menambah, mengalikan dan membagi tanggal-tanggal itu, hingga sebagaimana dalam primbon, ketemu angka yang memperlihatkan hari keberuntungannya. Sebagai pencuri, ia memang percaya hari baik seperti itu. Hari yang akan memberinya keselamatan dan ketenangan ketika mencuri. Setidaknya, dengan memercayai perhitungan hari baik seperti itu, ia menjadi berhati-hati ketika memutuskan kapan ia mesti mencuri. Hingga bertahun-tahun menjadi pencuri, syukur alhamdulillah, semuanya lancar-lancar dan baik-baik saja saja.
Ia mengamati rumah yang hendak dimasukinya, sambil mengeluarkan dari sakunya, kalung tali hitam berbandul tulang kelingking bayi. Inilah jimat yang diperolehnya lewat laku membongkar kuburan bayi dan menggigit hingga putus kelingking mayat bayi itu dengan giginya, berpuluh tahun lalu, saat ia masih muda dan memulai kariernya sebagai pencuri. Ia pakai kalung itu, melingkari leher, kemudian merapal mantra agar kegelapan menyembunyikan tubuh dan bayangannya, agar udara menyimpan semua gerak dan langkahnya. Sesaat setelah selesai merapal mantra, ia mulai merasakan seluruh inderanya menjadi begitu peka. Kulitnya bisa merasakan gesekan dingin yang tipis dan pelan. Dari sudut jalan di mana ia sembunyi di sebalik tembok, ia bisa mendenar dengkur halus dari dalam rumah yang hendak dimasukinya itu. Membuatnya tahu, ada dua orang di dalam rumah itu. Bahkan ia bisa menduga dengan yakin di kamar sebelah mana dua orang itu tidur. Ia pun segera menghitung kemungkinan: pintu atau jendela mana yang mesti ia congkel, agar leluasa masuk dan tak membuat terbangun dua orang itu.
Tapi kenapa mendadak ia merasa ragu begini? Ia yakin telah menghitung dengan benar, ini hari baik baginya untuk mencuri. Jimat keberuntungan pun sudah ia kenakan. Namun kenapa ia masih saja tak bisa menentramnkan debar dalam hatinya yang berdenyut perlahan. Begitu pelan, tetapi bisa ia rasakan. Tak pernah ia merasakan keraguan seperti ini. Pengalamannya sebagai pencuri mengajarkan: saat-saat hendak memulai aksi memang situasi paling mendebarkan bagi seorang pencuri. Pada saat itulah, seorang pencuri yang baik akan dengan tepat memutuskan, apakah melanjutkan aksi atau segera menyelinap pergi. Keputusan yang tepat akan menentukan berhasil tidaknya seorang pencuri. Menentukan hidup mati seorang pencuri! Keraguan, sekecil apa pun, bisa menyebabkan keteledoran yang akan membuatnya ketahuan.
Maka ia pun menahan langkahnya. Mencoba menenangkan diri. Mencoba mencari tahu, apa yang membuatnya menjadi agak gugup begini. Ia mengamati rumah yang hendak dimasukinya itu. Rumah sederhana yang sedikit tersembunyi di pinggir perkampungan. Ia sudah mengamati sejak tiga hari lalu. Ada jendela di sisi kiri, yang terlindung pohon rambutan di sampingnya. Dari jendela itulah ia akan masuk. Ia bahkan sudah menghitung, lewat pintu mana ia akan menyelinap pergi. Karena pencuri yang baik tak hanya memikirkan bagaimana caranya masuk, tetapi juga mesti memperhitungkan bagaimana agar bisa keluar dengan selamat. Jalan mana yang aman buat menyelinap. Di mana ia bisa sembunyi, meninggalkan barang curian, dan mengambilnya kembali nanti setelah situasi benar-benar aman. Ia sudah memikirkan semua itu – ditambah perhitungan hari baik buat mencuri dan jimat keberuntungan – tapi kenapa masih saja begini gelisah?
Sejak mula, sesungguhnya ia ragu ketika memilih rumah yang akan ia masuki ini. Tapi di antara rumah-rumah lainnya, rumah inilah yang menurutnya paling memungkinkan. Agak jauh dari rumah lainnya, dan ada jalan kecil yang langsung menghubungkan rumah itu dengan sungai di bagian belakang – kira-kira tujuh puluh lima meter jaraknya – yang bisa ia gunakan untuk situasi darurat bila kepergok. Letak rumah yang menguntungkan bagi pencuri seperti dirinya. Tapi justru rumah itulah yang membuatnya ragu. Sebagai pencuri, sudah ratusan rumah ia masuki, tetapi baru kali inilah ia merasa kalau dirinya benar-benar hendak mencuri.
Ia memang pencuri. Tapi tak pernah merasa mencuri. Karena selama ini ia hanya memilih memasuki rumah mewah milik orang-orang kaya. Itu memang prinsipnya, yang membuatnya bisa membenarkan bahwa apa yang dilakukannya tidaklah salah. Sebab bila ia mengambil uang atau perhiasan orang-orang kaya, itu sekadar mengambil kembali hak dan rejekinya yang telah dicuri atau dikorupsi oleh mereka. Siapa sih orang kaya yang tidak mencuri dan tidak korupsi hari ini?! Tak apa-apa kan mengambil kembali apa yang telah mereka curi? Lagi pula ia hanya meminta – dengan diam-diam tentu saja – sedikit saja kemewahan mereka yang melimpah. Toh mereka tak akan jatuh miskin. Anggap saja apa yang ia curi itu sebagai sedikit sedekah yang mesti disumbangkan orang-orang kaya itu buat kaum miskin seperti dirinya. Itulah sebabnya, ia tak pernah merasa mencuri ketika ia mengambil barang atau uang atau perhiasan di rumah mewah orang-orang kaya itu.
Dulu ia merasa leluasa menyantroni rumah-rumah mewah, mengambil barang secukupnya, kemudian melenggang dengan tenang. Kadang ia malah suka berlama-lama di dalam rumah yang dimasukinya itu. Sementara penghuni rumah ia lelapkan dengan mantra, ia bisa dengan santai mencicipi kue yang ada di kulkas, duduk-duduk menikmati sisa hidangan malam di meja makan, sembari memandangi perabot-perabot mewah yang tak mungkin ia gondol. Guci-guci keramik, televisi plasma, lukisan, jam besar setinggi lemari. Semua barang mewah yang merepotkan bila ia curi. Ia lebih suka mengambil uang atau perhiasan. Lebih praktis dibawa kabur. Bertahun-tahun menjadi pencuri ia tahu, bahwa uang dan perhiasan adalah barang yang gampang didapatkan. Entah kenapa orang-orang kaya itu suka sekali menyimpan perhiasan dan uang tunai. Barangkali mereka beranggapan, perhiasan lebih mudah disembunyikan. Dan uang lebih aman disimpan tunai dalam rumah ketimbang didepositokan di bank – yang kini tak lagi aman karena gampang dilacak bila uang itu uang hasil korupsian.
Hanya saja sekarang ini situasi makin sulit. Rumah-rumah mewah – apalagi yang ada di komplek perumahan elite – tak lagi gampang ia masuki. Selain berpagar tinggi, sekarang ini banyak yang dijaga security. Belum lagi kamera-kamera sembunyi, anjing penjaga, juga alarm yang tak mampu ia atasi dengan jimat keberuntungan yang ia miliki. Tiga bulan lalu ia hampir saja mati konyol. Ia yakin sudah menyirep penghuni rumah, kemudian dengan tenang meloncat pagar. Tapi mendadak alarm meraung-raung membuatnya gugup dan buru-buru kabur. Anjing-anjing yang menjaga rumah-rumah mewah itu pun tak lagi bisa ditidurkan dengan mantra. Barangkali karena anjing-anjing itu bukan anjing kampung yang hanya bisa menggonggong setiap kali mengendus pencuri. Seorang kawannya mati mengenaskan dengan usus terburai dicabik-cabik empat anjing penjaga, sementara pemilik rumah hanya diam menyaksikan. Mungkin pemilik rumah itu menganggap, begitulah cara paling baik buat menghabisi pencuri.
Ia selalu merasa demam setiap kali teringat peristiwa itu.
Rumah-rumah mewah bukan lagi sasaran menyenangkan bagi pencuri seperti dirinya. Jimat dan mantra yang ia miliki seperti tak ada gunanya lagi. Barangkali zaman memang telah benar-benar berubah. Pencuri seperti dirinya menjadi ketinggalan zaman. Ketika rumah-rumah mewah dan apartemen banyak berdiri di pusat kota, ia malah makin terpinggirkan. Nasibnya kini seperti rumah-rumah kumuh di pinggiran kota. Dan mau tak mau, pencuri seperti dirinya hanya bisa berkeliaran menyantroni rumah-rumah kecil di pinggiran kota itu. Karena itulah, beberapa rekannya kini berhenti jadi pencuri. Mereka memilih jadi garong. Tapi ia mencoba bertahan jadi pencuri. Karena menurutnya lebih menyenangkan jadi pencuri. Menggarong hanya butuh keberanian, begitulah alasan yang ia katakan pada teman-temannya ketika ia menolak diajak merampok, sementara mencuri membutuhkan keahlian. “Makin kamu asah keahlianmu, makin hebat kamu sebagai pencuri. Makin hebat kamu sebagai pencuri, makin canggih kamu mengambil sesuatu tanpa diketahui. Itulah sebabnya, bagi saya, mencuri itu memiliki seni tersendiri. Seni mengambil tanpa diketahui. Orang bijak mengatakan, bila kamu ingin mengalahkan orang lain, kalahkanlah tanpa membuatnya merasa kalah. Begitu juga dalam hal mencuri. Curilah tanpa orang itu menyadari kalau ia telah kamu curi. Itulah seni mencuri. Bila kamu sudah sampai tingkat ini, berarti kamu sudah menjadi pencuri sejati! Ha ha ha…” Saat itu, ia tertawa sendiri.
Tapi itu memang yang ia yakini. Membuatnya tetap memilih jalannya sendiri sebagai pencuri. Meski kini ia makin merasa sulit mencuri di rumah-rumah orang kaya. Sudah tiga kali ia mencoba, tetapi selalu gagal. Sebenarnya bisa saja karena ia sudah makin tua. Hanya ia tak mau mengakuinya. Mungkin sudah saatnya ia pensiun. Ah, tapi sekali saja kau merasakan nikmatnya mencuri, pasti kau akan ketagihan. Seperti kecanduan. Begitulah yang selalu ia rasakan. Ia selalu ingin menikmati saat-saat mendebarkan ketika ia mencongkel jendela atau pintu, merayap di atap, memasuki rumah tanpa membangunkan seorang pun penghuni yang mungkin sedang mimpi indah, mengendap dalam gelap mengambil barang-barang secukupnya, kemudian menyelinap pergi. Bertahun-tahun ia jalani hidupnya sebagai pencuri, ia makin menikmati ketegangan dan kecemasan yang menyenangkan pada saat beraksi seperti itu.
Maka, ia pun mencoba menentramkan diri. Mengamati rumah itu sekali lagi. Rumah sederhana pertama yang ia masuki. Rumah yang tak sepantasnya ia santroni. Tapi mau apalagi. Hanya rumah seperti inilah yang kini bisa ia masuki. Meski merasa terpaksa, ia pikir rumah-rumah kecil dan sederhana seperti inilah yang kini bisa memberi rejeki bagi pencuri seperti dirinya. Saat ia berhasil mencongkel jendela rumah itu, saat itulah ia merasa telah benar-benar menjadi pencuri. Pencuri yang memang hendak mencuri, bukan hendak mengambil kembali rejekinya yang telah dicuri sebagaimana yang selama ini menjadi alasannya setiap kali mencuri. Dan itu membuatnya sedikit gugup saat mengendap memasuki rumah itu. Ia melintasi pintu kamar tidur yang sedikit terbuka. Ia melihat suami istri yang tertidur nyaman. Meski terlihat keruh oleh usia tua, wajah keduanya terasa memancarkan ketentraman.
Ia memutuskan untuk tak langsung masuk ke dalam kamar itu. Ia akan menggeledah kamar sebelahnya lebih dulu. Matanya terbiasa dalam gelap. Pendengarannya bisa mengarahkan kemana ia mesti melangkah tanpa menimbulkan suara atau menyenggol benda-benda. Dengan tetap berusaha tenang ia terus membongkar laci dan lemari, mencari apa saja yang berharga yang bisa ia curi. Setumpuk pakaian lama, tasbih yang tergantung di tembok, sajadah lapuk di atas kasur apek, sisa ikan asin di piring, puntung rokok klobot, kecoa yang mati tergencet di lipatan pintu lemari, koin mata uang lama yang dipakai buat kerokan. Ia terus menggeledah sementara perasaannya yang gelisah tak kunjung mampu ia kuasai, sampai-sampai telapak kakinya berkeringat dan membuatnya tak dapat menahan keseimbangan dengan baik. Ia terpeleset, dan begitu kaget ketika tungkainya menabrak kaki kursi.
Ia mendengar pemilik rumah terbangun. Ia mencoba membungkuk sembunyi di pojok, sambil membabar aji palamuran, agar pandangan orang menjadi kabur dan dirinya tak kelihatan.
“Pak…” Suara si istri membangunkan suaminya. “Ada pencuri…”
Terdengar suara ranjang berderit ketika suami itu bangun. Dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka ia menyaksikan perempuan itu hendak berteriak, tetapi suaminya menyuruhnya diam.
“Sssstt…”
“Pasti ada barang kita yang dicuri.”
“Lho, memangnya kita punya barang yang pantas dicuri?”
“Ah, Bapak…”
“Kita tak punya apa-apa, kan? Karena itu tidak usah cemas, Bu. Bila pencuri itu menggeledah rumah ini dan tak menemukan satu pun barang yang pantas buat dicuri, pasti ia akan segera pergi.”
“Itu kan namanya Bapak membiarkan dia mencuri…”
“Lho, mencuri kan kalau ada yang dicuri. Di rumah ini apa sih yang bisa dibawanya pergi? Apa ia akan mencuri gelas atau panci kita yang sudah peyot?”
Sambil menggigit bibirnya, ia terus berusaha menahan nafas mendengarkan percakapan suami istri itu. Saat tadi menggeledah rumah ini, ia memang tak menemukan satu pun barang berharga yang pastas dicurinya.
“Mungkin anaknya lagi sakit. Mungkin ia benar-benar perlu uang buat makan…” Suami itu bercakap pelan. “Saya malah sedih, Bu, karena kita tak punya apa-apa buat membantunya. Andai saja di rumah ini ada sebutir nasi, biarlah sebutir nasi itu diambilnya. Mungkin sebutir nasi itu akan membuatnya bahagia karena bisa membawa pulang sesuatu buat keluarganya.”
“Bapak ini lho, pencuri kok malah dikasihani…”
“Ia pasti benar-benar kepepet, Bu. Kalau tidak kepepet, kan ya tidak mungkin dia sampai nekat mencuri di rumah orang miskin seperti kita? Bagaimana kalau sampai ketahuan ronda? Sudah ndak dapat apa-apa, bisa mati digebugi dia… Kasihan kan, Bu?”
Sambil menyandarkan badan ia mendengarkan suami istri itu terus bercakap-cakap. Suara mereka menjelma ribuan silet yang mengapung dalam kegelapan, menyayatkan kepedihan dalam hatinya. Ia mendengar suara batuk-batuk pelan si suami yang kemudian dengan halus mengajak istrinya untuk kembali tidur. Kesunyian rumah itu seperti mencekik. Sudah ratusan rumah ia masuki. Sudah bergitu banyak uang dan barang ia curi, tapi tak pernah ia merasa sangat menyesal karena telah menjadi pencuri seperti saat ini. Ia bersijengkat melewati pintu yang sedikit terbuka, dan tak berani memasuki kamar di mana suami istri itu telah kembali tidur tentram.
Ia segera bergegas pergi, tak mengambil apa pun, karena di rumah yang baru saja dimasukinya itu ia memang tak menemukan sesuatu yang pantas dicuri. Rasanya baru kali ini, sebagai pencuri ia merasa menyesal telah menjadi pencuri, justru ketika ia tak mencuri.
Jakarta, 2007

Tuesday, March 2, 2010




1.KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE

Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan kelompok tumbuhan berbiji yang bijinya tidak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji selalu terlindungi penuh oleh bakal buah sehingga tidak terlihat dari luar. Pada Gymnospermae, biji terekspos langsung atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo misalnya, "pĂȘntil"nya (yaitu bijinya) sejak dari "kroto" hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.

Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji).

Tumbuhan kelompok Gymnospermae mempunyai ciri, yaitu :
1.Bakal biji tidak terlindungi oleh daun buah.
2.Berakar tunggang.
3.Umumnya berupa pohon.
4.Mempunyai akar, batang, dan daun sejati.
Para ahli biologi menggolongkan Gymnospermae menjadi beberapa ordo dan divisio, yaitu :
1.Cycadales divisio Cycadophyta, contoh pakis haji (Cycas rumphii)
2.Ginkgoales divisio Ginkgophyta, contoh Ginkgo biloba
3.Coniferales divisio Pinophyta, contoh pinus, cemara, dan damar
4.Gnetales divisio Gnetophyta, contoh melinjo (Gnetum gnemon)

1.Ordo Cycadales Divisio Cycadophyta
Tumbuhan yang termasuk dari Cycadales adalah pakis haji. Pakis haji berbentuk seperti kelapa sawit dan sering digunakan untuk tanaman hias. Jenis ini dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
Klasifikasi Pakis Haji

Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Cycadophyta (sikad)
Kelas : Cycadopsida
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus : Cycas
Spesies : Cycas rumphii Miq
Adapun ciri - ciri umum dari ordo Cycadales adalah :
1.Berupa pohon, seperti kelapa sawit dengan pertulangan daun sejajar.
2.Berumah dua, artinya ada tanaman jantan yang menghasilkan strobilus4 jantan dan tanaman betina yang menghasilkan strobilus betina pada tanman yang berbeda.
Anggota ini menghasilkan strobilus yang besar. Meskipun demikian, rata - rata reproduksinya rendah. Dari 15 - 20 strobilus yang dihasilkan tumbuhan Cycas jantan, hanya satu atau dua saja yang siap melepaskan serbuk sarinya. Strobilus jantan ini menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik untuk datang. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembang biak. Pada saat yang sama, strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya. Setelah beberapa waktu, strobilus betina menghasilkan aroma yang justru menarik serangga yang berasal dari strobilus jantan. Sambil membawa mikrospora dari strobilus jantan, serangga tersebut menuju strobilus betina dan terjadilah polinasi.
2.Ordo Ginkgoales Divisio Ginkgophyta
Salah satu tumbuhan dalam ordo Ginggoales adalah Ginkgo biloba. Tanaman ini berasal dari Cina. Selain itu, spesies ini tercatat sebagai spesies pohon tertua di dunia. Selama 80 tahun spesies ini belum pernah berubah.

Klasifikasi Ginkgo biloba
Kingdom : Plantae
Divisio : Ginkgophyta
Class : Ginkgoopsida
Ordo : Ginkgoales
Family : Ginkgoaceae
Genus : Ginkgo
Spesies : Ginkgo biloba
Ciri khas tanaman ini adalah mempunyai daun yang berbentuk seperti kapas dengan lebar 5 sampai 10 sentimeter dan tinggi batang mencapai 30 meter. Selain itu, daunnya juga ada yang berbentuk mirip daun paku kelompok suplir.
Manfaat dan kegunaan Ginkgo biloba :
Berfungsi sebagai antioksidan untuk menekan radikal bebas
Untuk meremajakan sel-sel otak yaitu dengan cara memulihkan reseptor-reseptor di dalam otak serta meningkatkan serotonin
Mempunyai kemampuan untuk memperbaiki peredaran darah
Dapat memacu produksi molekul energi ATP (adenosine triphosphate)
Ketika musim penyerbukan tiba, tanaman ini mengeluarkan bau yang kurang sedap dan dijauhi oleh manusia. Peluang agribisnis tannaman ini adalah di manfaatkan sebagai peneduh atau sebagai tanaman hias. Selain itu, tanaman ini juga di percaya sebagai tanaman obat Bronkhitis dan asma sejak 5000 tahun lalu di Cina.

3.Ordo Coniferales Divisio Pinophyta
Tumbuhan yang termasuk ordo Coniferales adalah pinus atau tusam (Pinus merkusii), damar (Agathis alba), dan cemara (Araucaria cunning hamii).

Klasifikasi Pinus
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Bangsa : Pinales
Suku : Pinaceae
Marga : Pinus
Jenis : Pinus montezumae Lambert.
Adapun ciri umum ordo Coniferales adalah tanaman berupa pohon, daun berbentuk jarum, serta ada yang berumah satu5 dan berumah dua6.
Pohon pinus dan cemara banyak hidup di Eropa bagian pegunungan. Di Eropa tanaman pinus dan cemara disebut evergreen, artinya daunnya tetap hijau sepanjang masa. Tumbuhan dari ordo ini banyak dimanfaatkan oleh manusia. Misalnya, batang pinus digunakan untuk bahan industri kertas dan korek api. Sedangkan damar digunakan untuk minyak terpentin dan obat - obatan. Selain itu, cemara juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Manfaat dan kegunaan tanaman tersebut merupakan peluang dalam agribisnis.

4.Ordo Gnetales Divisio Gnetophyta
Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau tangkil7 (Gnetum gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk sayur - sayuran dan emping.
Klasifikasi ilmiah Gnetum gnemon (Melinjo)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus Ephedra atau yang di kenal dengan nama ”Mormon tea” atau ”Ma Huang” mengandung zat ephedrin dan pseudo-ephedrin. Zat ini jika di minum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat demam. Zat ini dapat pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang digunakan sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di seluruh gurun di dunia.
Berbeda dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia, Welwitschia hanya tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan daun berupa helai - helai yang besar dan panjang mirip gurita ini cukup lambat. Kebutuhan airnya sebagian besar dipenuhi melalui kabut.
Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa pohon, daun lebar, dan mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah melingkar atau berkarang, serta ada yang berumah satu dan berumah dua.
Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di antaranya sebagai berikut :
1.Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
2.Bahan industri, cat, dan obat - obatan, misalnya damar.
3.Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya pinus.
4.Sayur - mayur, misalnya melinjo.

2.2.Pengertian Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae8) berasal dari kata angio = bunga dan spermae = tumbuhan berbiji. Tumbuhan ini memiliki bunga yang sesungguhnya yang terdiri dari mahkota bunga, kelopak bunga, putik, dan benang sari.
Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping dua (Dicotyledonae).

1.Tumbuhan Berkeping Tunggal (Monocotyledonae)
Monokotil9 disebut juga tumbuhan berkeping satu atau tunggal kerena memiliki biji yang berkecambah dengan satu daun lembaga.
Contoh tumbuhan monokotil adalah padi, gandum, dan jagung. Tumbuhan ini memiliki beberapa ciri, yaitu berakal serabut, batang memiliki ruas-ruas, pertulangan daun sejajar, jumlah mahkoa bunga atau kelopak adalah tiga atau kelipatannya, dan batangnya tidak bercabang-cabang.
Tumbuhan monokotil memiliki beberapa famili, diantaranya : famili pisang-pisangan (Musaceae), famili rumput-rumputan (Gramineae atau Poaceae), famili nanas-nanasan (Bromeliaceae), famili anggrek-anggrekan (Orchidaceae), famili jahe-jahean (Zingiberaceae), dan famili kelapa (Palmae).
Kalian tentu mengenal keenam famili tersebut. Untuk lebih jelasnya, akan dibahas ciri-ciri dan fungsi pada setiap famili.

a.Famili Pisang-pisangan (Musaceae)

Klasifikasi Pisang
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Keluarga : Musaceae
Genus : Musa
Species : Musa spp
Ciri - ciri dari famili pisang-pisangan adalah :
1)Batangnya bercabang semu karena tersusun oleh beberapa pelepah daun yang saling membungkus,
2)bertulangan daun sejajar sehingga mudah sobek, dan
3)Memiliki barisan bunga yang banyak.
Contohnya, pisang (Musa paradisiaca) dan pisang kipas (Musa madagaskariensis)

Manfaat Tanaman
Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan trandisional Indonesia.
Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia.
Secara tradisional, air umbi batang pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
Adapun manfaat dan kegunaan dari famili ini adalah penghasil buah-buahan dan untuk tanaman hias. Selain itu, daunnya dapat digunakan untuk pembungkus makanan, jantung pisang dapat digunakan sebagai sayur atau lalap, dan batangnya digunakan untuk pertunjukan wayang.

Peluang Agribisnis
Perkebunan pisang yang permanen (diusahakan terus menerus) dengan mudah dapat ditemukan di Meksiko, Jamaika, Amerika Tengah, Panama, Kolombia, Ekuador dan Filipina. Di negara tersebut, budidaya pisang sudah merupakan suatu industri yang didukung oleh kultur teknis yang prima dan stasiun pengepakan yang modern dan pengepakan yang memenuhi standard internasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa pisang memang komoditas perdagangan yang sangat tidak mungkin diabaikan. Permintaan pisang dunia memang sangat besar terutama jenis pisang Cavendish yang meliputi 80% dari permintaan total dunia.
Selain berpeluang dalam ekspor pisang utuh, saat ini ekspor pure pisang juga memberikan peluang yang baik. Pure pisang biasanya dibuat dari pisang cavendish dengan kadar gula 21-26 % atau dari pisang lainnya dengan kadar gula < 21%.
Di Indonesia pisang hanya ditanam dalam skala rumah tangga atau kebun yang sangat kecil. Standard internasional perkebunan pisang kecil adalah 10-30 ha. Angka ini belum dicapai di Indonesia. Tanah dan iklim kita sangat mendukung penanaman pisang, karena itu secara teknis pendirian perkebunan pisang mungkin dilakukan.

b.Famili Rumput - rumputan (Gramineae atau Poaceae)

Klasifikasi Ilmiah Padi :
Regnum : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O. Sativa
Ciri - ciri umum famili rumput - rumputan, antara lain:
1)Memiliki akar serabut,
2)Batang beruas-ruas dan berongga serta tumbuh tegak,
3)Daun berbentuk pita dengan pertulangan daun sejajar, dan
4)Bunga tumbuh diujung batang yang tersusun membentuk malai atau bulir majemuk.
Contohnya, padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), tebu (Saccharum officinale), dan serai (Andropogun fragrans).
Pengelompokan

Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.

Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:
Bennetophyta, punah
Cordaitophyta, punah
Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae
Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
Pinophyta, tumbuhan runjung
Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia.

About Me

My photo
Technology can upgrade, but, God always be almighty.